24. Apr, 2017

*Firman Allah berkata bahwa bagi ALLAH segala sesuatu adalah mungkin!*

Kiriman dari : Herawati  Rahmat

Kira-kira sekitar pkl 08:00 ketika anaknya yang menderita asma mengalami komplikasi. Anak itu harus dilarikan ke rumah sakit terdekat yang berjarak sekitar 1 km jauhnya jika tidak maka akan berakibat fatal..dia memanggil seorang tetangga yang memiliki mobil tapi tetangga mengatakan mobilnya tidak memiliki bahan bakar...dia menelepon pendetanya tetapi pendetanya mengatakan sedang menerima kunjungan pendeta dari Amerika dan tidak bisa meninggalkan mereka sendirian. 

Akhirnya dia memutuskan untuk membawa sendiri anaknya ke rumah sakit; dia tidak bisa membayangkan kehilangan anak satu-satunya untuk penyakit yang sama yang telah membunuh suaminya beberapa tahun sebelumnya...dia memiliki masalah dengan kakinya dan tidak bisa bergerak cukup cepat dan anak itu juga terlalu berat baginya untuk bergerak lebih cepat. 

Ditengah perjalanan ia bertemu orang-orang yg bergegas pulang dari kerjaan mereka namun mereka hanya menatapnya saja. Dia coba  memohon pertolongan dari mereka, tetapi mereka hanya mengacuhkannya. Dia juga mencoba untuk menghentikan kendaraan yang lewat tapi tidak ada satupun yg meresponinya. Dia jatuh berkali-kali tapi dia terus berusaha bergerak. 

Kemudian seorang pria yang kurang waras yg selalu berkeliaran disekitar situ dan berpakaian tidak karuan menatap kearahnya. 

Pria itu berlari ke arahnya dan mengambil anak itu darinya. 

Ibu itu tidak sanggup berbicara tetapi hanya menunjuk ke arah rumah sakit. Pria yg pakaiannya tidak karuan itu dan agak gila bisa memahami dengan baik apa yang ia maksud karena ia melihat anak yg sedang sekarat dan berjuang untuk bernapas. Ditempatkannya anak itu di bahunya dan berkata kepada wanita itu "semua akan baik" sambil berlari menuju rumah sakit. 

Para dokter ketika melihat orang yang tidak waras itu.... tahu bahwa ada yg salah, mereka dtg mendapatkan anak itu dengan segera. 

Sepuluh menit kemudian ibu tiba dan dokter menyampaikan kabar  "jika anaknya terlambat lima menit saja dibawa, dia akan mati". 

*Allah tidak harus memakai* hamba Tuhan, pendeta, keluarga, politisi & orang-orang kaya dengan mobil untuk menyelamatkan atau memberkati Anda. 

Tidak peduli apa yang mungkin datang dihadapanmu, tidak peduli apa yang sedang anda lalui saat ini, *hidup Anda ada di dalam tangan* *Tuhan & Dia memiliki rancangan yang baik* *untuk Anda*. 

Saya tau anda pasti bisa melaluinya. 

Karena ada *sahabat didalam Tuhan* yg Tuhan sediakan yg akan menghapus air mata Anda.

 

*Firman Allah berkata bahwa bagi ALLAH segala sesuatu adalah mungkin!*

---------------

5. Feb, 2015

Kiriman dari : Ningrum Suparmin


Kiriman dari :  Ningrum Suparmin

Tidak tahukah kita, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kita memperolehnya!
. Kalau kita ingin menjadi pemenang dalam pertandingan tersebut, maka ada tiga hal yang harus kira taklukkan.
. Jarak.
Secepat apapun seorang pelari berlari, tetapi jika tidak menyelesaikan jarak yang ditentukan, maka ia tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. Itu berarti dalam kehidupan, kita harus konsisten berjuang sampai garis finish..
Waktu.
Apabila jarak yang ditentukan dapat diselesaikan, tetapi dengan waktu yang lebih lambat dari pelari yang lain, ia juga tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. Demikian juga dengan kehidupan kita. Kita harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, dengan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia.
Sikap diri.
Selain jarak dan waktu, seorang pelari yang ingin menang harus mampu menaklukkan diri sendiri, khususnya sikap cepat puas diri dan tidak mau untuk menanggung kesulitan dalam dirinya. Tidak ada kemajuan tanpa kesulitan.

Menjadi seorang pemenang, berarti dapat menaklukkan tantangan sesulit apapun dalam hidup kita

🌑∫έ|∂♏∂τ Þ∂Ği🌑 ∫έ|∂♏∂τ Menjadi Pemenang........
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

13. Des, 2014

Kiriman Dari : Ningrum Suparmin


Kiriman Dari :  Ningrum Suparmin

Malam itu semua orang sedang berkumpul pada sebuah aula. Di sana sedang mengadakan kontes menyanyi. Ada ratusan orang yang berlomba untuk mengeluarkan suara emasnya. Ketika kontes akan berakhir, muncul seorang gadis kecil yang sangat pemalu.

Gadis itu menyodorkan sebuah kertas kecil kepada pemain piano yang bertuliskan, “Saya akan menyanyikan: Tuhan Itu Baik.” Mulailah pemain piano memainkan nada-nada yang lembut. Tiba-tiba terdengar suara dari gadis kecil itu.

“Aaaa…iiii….uuuu…..aaaaaa…..iiiiiik……”

Semua orang hanya terdiam dan terus menatap gadis kecil itu. Tidak sedikit orang yang mulai menangis. Dan diakhir nyanyiannya, tepuk tangan bergemuruh memenuhi aula tersebut.

Rupanya gadis kecil itu tidak bisa berbicara, sehingga untuk bernyanyipun sangatlah sulit. Namun sesungguhnya suara gadis kecil itu begitu merdu di telinga Tuhan dibandingkan dengan ratusan penyanyi lainnya. Tak heran jika suara gadis kecil itu membuat banyak orang di sana berdiri memberi tepukan 

Tuhan tdak pernah memandang kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita. Yang Tuhan lihat adalah hati kita Saat kita melakukan segala sesuatu dengan ketulusan hati Mari kita mencoba untuk menjaga hati.
Jagalah hati dengan segala kebaikan, karena dari situlah terpancar kehidupan
.  oº°˚˚°º.             
  \=))_ "̮  .  
  ((              "̮  
_!!_......ŝ'Ɩäª♍äªţ Ƥäªƍĭέ̯̯͡͡

3. Des, 2014

Kiriman dari : Ningrum Suparmin


Kiriman dari : Ningrum Suparmin

Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam; US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975).

Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.

Seorang penngemarnya menulis surat kepadanya,"Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?"

Ashe menjawab,"Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis,

diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis,

500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional,

50 ribu datang ke arena untuk bertanding,

5000 mencapai turnamen grandslam,

50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon,

empat orang di semifinal, dua orang berlaga di final.

Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan,

"Mengapa saya?", Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan,

"Mengapa saya?"

Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini; kesuksesan, karier yang mulus, kesehatan. Ketika yang kita terima justru sebaliknya; penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.

Tetapi tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan hidup beriman; tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat.

Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat - saat ketika kita menerima yang baik...

🌑∫έ|∂♏∂τ Þ∂Ği🌑 

∫έ|∂♏∂τ Menerima Berkat Tuhan......

26. Nov, 2014

Kiriman Dari : Ningrum Suparmin


Kiriman Dari : Ningrum Suparmin

Rendah hati berarti tidak akan berpikir bahwa apa yang ia miliki merupakan hasil usaha perjuangannya semata namun juga karena doa, dukungan orang lain dan juga campur tangan Tuhan

Rendah hati tercermin dalam sikap mengakui kelebihan orang lain dan ia rela memujinya. Ia akan menerima itu sebagai cermin untuk dirinya bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda. Ia tetap mensyukuri walau talenta yang ia miliki hanya sedikit

Orang yang hidup dengan rendah hati tidak akan pernah dikuasai oleh sikap cemburu tetapi akan menilai orang lain secara jujur dan objektif.

Rendah hati berarti menampilkan diri apa adanya tanpa ada keinginan untuk tampil gengsi apalagi memakai topeng kehidupan

Orang yang rendah hati tidak akan malu mengakui kalau ia tidak mampu. Dan ia tidak akan pernah mengatakan mampu hanya pura-pura atau samasekali tidak bisa. Maka ia akan mengutamakan kejujuran. Kekurangan baginya bukanlah bencana tetapi jalan untuk belajar untuk memperbaki diri.

Bersikap rendah hati berarti ia tidak akan bermegah diri atas tangisan orang lain. Ia tidak akan bersuka cita atas duka orang lain. Ia juga tidak akan menari di atas penderitaan mereka. Ia tidak akan mematakahkan buluh yang terkulai dan tidak akan memadamkan cahaya yang berkedip-kedip 

Sikap rendah hati akan tercermin dalam sikap bersimpati dan ikut meringankan beban derita sahabatnya. Ia akan menangis dengan orang yang menangis dan bersuka cita dengan orang yang bersuka cita 

Akhirnya sikap rendah hati akan nampak dalam kesadaran bahwa dunia ini berputar dan kita tidak akan tahu apa yang terjadi esok hari. Nasib kita berada di tangan Tuhan

🌑∫έ|∂♏∂τ Þ∂Ği🌑 

∫έ|∂♏∂τ jd Pribadi  �yang Rendah Hati ..........
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT